Minggu, 28 Oktober 2018

Task 2_Yuliana_Shokyuu

TASK 2_YULIANA_SHOKYOU#10



  1. Dalam poin 1 pekan lalu, latar belakang dan mindset  telah Anda jelaskan. Maka selanjutnya adalah paparkan upaya apa saja yang akan Anda usahakan untuk konsisten dalam “menjaga mindset” tersebut.

Upaya yang saya lakukan untuk konsisten dalam ‘menjaga mindset’ adalah


  1. Menjadi perempuan, ibu, dan istri yang bersyukur dengan apa yang dimiliki.

Dengan selalu menjaga keistiqomahan dalam menjalankan perintah Allah yaitu menutup aurat secara syarii apabila keluar rumah. Bersyukur terus menerus setiap hari. Seperti yang sebulan lalu sudah mulai saya lakukan ditulis dibuku jurnal syukur yang sudah pula diprint.

  1. Merasa bahagia dengan suami, dan ketiga anak saya

Selalu menyediakan waktu khusus untuk membersamai anak-anak dan suami dalam keseharian, seperti belajar bersama, mengekplore apa aja di sekitar rumah, ngobrol bareng diwaktu jam sarapan dan makan malam dan saling mendengarkan cerita masing-masing.

  1. Menghargai dengan apa yang ada didalam kehidupan sekarang dan dimasa depan.

Sampai hari ini, kami masih bersama meski suami sering keluar kota untuk kerja. Namun komunikasi kami usahakan tetap intens agar tidak ada yang terlewat. Apa yang sudah kami lalui selama 14 tahun ini akan selalu membuat kami belajar untuk menghargai setiap rencana Allah sehingga membuat kami semakin bijak dalam menyikapi kehidupan.

  1. Menjadi teladan dalam hal berbenah buat anak-anak saya.

Meneladankan untuk senantiasa tidak menghamburkan uang dengan membeli barang yang hanya suka sesaat, berlebihan dan akhirnya mubazir. Melibatkan anak-anak dalam upaya belajar berbenah untuk barang mereka sendiri, bertanggungjawab atas apa yang mereka lakukan setelah bermain seperti meletakkan mainan dan membereskan tempat mereka bermain.

  1. Mampu mengatur antara kebutuhan dan keinginan

Membuat list/daftar apa yang dibutuhkan sebelum membeli barang, mengerjakan sesuatu diaplikasi Any.do sehingga lebih terkontrol. Tentunya yang sesuai dengan mindset yang saya bangun.

  1. Memiliki waktu yang seimbang dalam keseharian

Mulai membagi waktu antara :
  • Personal antara jam 20.00 – 24.00 (belajar, baca buku, buat agenda dll
  • Pekerjaan ibu rumah tangga   jam 05.30- 09.00 dan jam 12.00 – 13.00 (cuci, masak, dan antar/jemput anak ngaji, dan lain-lain)
  • Bersama anak-anak. 10.00 -12.00 belajar  dan waktu lainnya.
  • Gadget free on Sunday


  1. Menjadi hamba Allah yang mempu menghargai diri sendiri
  • Terus memperbaiki ibadah dan belajar agama dengan mengikuti majelis ilmu 2 x sepekan (senin & Kamis)
  • Meninggalkan tabarujj
  • Berusaha menjauhi ghibah
  • Meneruskan mengaji setiap selesai sholat fardhu (1 halaman)
  • Menutup aurat jika keluar rumah

  1. Memiliki rumah yang rapi , bersih dan teratur yang membuat nyaman setiap melihatnya (rumahku syurgaku).

  1. Senantiasa berterimakasih pada rumah yang kami tempati.
  2. Mengisi rumah dengan barang-barang yang membuat senang semua penghuninya.
  3. Memberikan nuansa islami pada rumah seperti memperdengarkan ayat-ayat suci dari murotal, mendengarkan kajian yang sudah diunduh, meninggalkan yang dilarang agama, menghindari memajang benda-benda yang menyerupai makhluk bernyawa.
  4. Membuat semua benda/barang yang ada di dalam rumah tertata rapi dan mudah untuk dicari, disimpan dan ditemukan oleh semua penghuni rumah.



2. Pada poin 2 tentang visualisasi “ideal lifestyle” apakah sudah detail sesuai keinginan dan harapan Anda? jika belum, bisa Anda tambahkan atau edit kembali.
      Jika sudah, maka buatlah poin hambatan dalam merealisasikannya sekaligus buat solusi menurut Anda.

       Dalam memvisualisasikan ideal     lifestyle yang sudah saya buat di task 1 ada beberapa hambatan yang harus saya hadapi  berikut solusinya juga yaitu


  1. Rumah yang membuat kami betah tinggal di dalamnya

Rumah yang rapi, bersih dan tertata sesuai tema yang ingin saya wujudkan bersama.
Jadi kami akan buat jadwal piket kebersihan rumah seperti; siapa yang menyapu, mengepel, membersihkan kamar mandi, mencuci piring, menyapu halaman dan memastikan barang-barang tersimpan di tempatnya.

  1. Rumah yang bisa memberikan manfaat buat sekitar dan orang lain.

Kami memang sudah menanti punya rumah yang bisa kami gunakan untuk kebermanfaatan orang banyak. Rumah tempat belajar, baca buku bersama, dan kegiatan lainnya.

Nah di rumah manapun nanti, kami akan memulai projek tersebut.

Seperti membuat rumah baca; saya akan membuat spanduk yang dipasang di depan rumah agar orang sekitar tahu mengenai rumah baca kami. Meski koleksi buku saya belum banyak. Namun solusi dari suami untuk membuat proposal akan saya aminkan agar projek ini berjalan.

Mengajak teman-teman satu komunitas untuk playdate di rumah.

  1. Rumah yang islami dan memenuhi unsur syariat dalam islam

Setiap orang pasti ingin memiliki rumah yang membuat teduh dan betah apalagi yang membawa kebaikan bagi setiap penghuninya. Saya pun ingin setiap hari sesambil mengerjakan pekerjaan rumah mendengarkan murotal alquran dan anak-anak juga mendengarkannya. Sholat berjamaah, mendengarkan tausiyah di speaker. Membaca buku-buku islam buat anak-anak. Dan menghindari pajangan yang berunsur makhluk bernyawa. Keridhaan Allah yang utama.

  1. Ruang tamunya  khusus buat perpustakaan rumah dan memajang buku jualan saya (pengennya punya rumah baca gratis).

ini sama dengan poin rumah yang memberi manfaat buat orang sekitar. Sekarang masih terkendala koleksi buku yang kurang banyak. Jadi akan membuat edaran bahwa saya  menerima donatur untuk koleksi rumah baca kami yang sesuai tema yang dibuat yaitu bacaan islami.


  1. Ruang keluarga sekaligus ruang makan tempat kami berdiskusi (family forum) dan ngeteh bareng, dan untuk belajar 2 anak saya. Dimana ruang ini akan ada satu dinding untuk pajangan poster  belajar anak-anak layaknya sebuah sekolah TK.

Dikarenakan kami memang jarang ngumpul berlima jadi momen bareng itu selalu dinanti, dan untuk mengumpulkan semua disatu tempat biasanya kami  akan ngeteh sambil makan gorengan, beli cemilan atau hanya sebungkus biskuit, sudah cukup membuat kami bisa ngobrol bareng.

Dan di ruang keluarga ini pulalah, akan dijadikan tempat belajar anak-anak yang masih balita, sesambil saya didapur atau mengerjakan hal lain, saya masih bisa mengawasi mereka yang sedang belajar bersama.

  1. Ada  sudut  khusus tempat kerja buat suami, meja buat saya belajar  dan belajar komputer untuk anak sulung. Yang menyambung dengan ruang lainnya agar kami tetap bisa berinteraksi langsung.

Satu sudut terbuka yang tetap bisa mengawasi anak-anak sembari kami bekerja atau belajar.

  1. Dapur yang kecil tempat kami bisa belajar masak-masak bersama.

Dapur yang rapi dan minimalis, perabotnya yang tidak usah banyak namun multifungi, ada lemari penyimpanan. Akan mencoba memasak bersama-sama menu yang disuka anak-anak setiap pekannya.


Untuk halaman

  1. Di halaman belakang rumah ada tanah kosong yang sebagian lahannya ada atapnya. Yang  akan kami buat untuk berkegiatan belajar homechooling anak-anak dan membuat kegiatan bersama dengan komunitas pula.

Saya sertakan foto yang menggambarkan lahan belakang rumah akan dibuat seperti apa. Dan suami sepertinya setuju.

  1. Lahan untuk berkebun karena putra sulung saya suka tanaman.

            Saya sertakan foto sebagai gambaran akan seperti apa kebun kecil yang dibuat nanti.

  1. Memelihara binatang untuk suami (dari dulu suka dengan kucing, dan burung namun tidak pernah terwujud karena saya yang tidak suka dengan binatang dan tidak punya ruang besar).

Sepertinya ini akan tidak terwujud. Saya masih belum bisa menerima kucing didalam rumah ataupun diluar rumah.

  1. Ada beberapa ide yang akan kami laksanakan dalam rangka mewujudkan home team kami.

Saya punya project plan seperti membuat kelas berbagi, kelas belajar secara offline. Pelaksanaannya memang masih butuh dukungan kuat dari suami dan anak-anak dan tentu saja komunitas.
Sebenarnya untuk kegiatan anak-anak sekitar rumah orangtua sudah pernah saya buat, seperti; belajar sain bersama di bulan ramadhan tadi, membuat DIY untuk balita, permainan tradisional.

Jadi saya ingin terus bisa melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.




3.   Dalam menyusun timeline apakah Anda sudah mengerjakan sebelumnya ataukah mulai dari nol? ceritakan pengalaman Anda. Susun jadwal sesuai dengan Metode KonMari.

Sebenarnya saya sudah mulai berbenah seperti yang ada dibuku Marie Kondo ‘The life-changing magic of tidying up’. Setelah selesai membacanya.

       Sewaktu ada teman menshare flyer   pendaftaran kelas shokyou, saya tertarik untuk mengikuti kelasnya. Rasanya seperti jawaban akan doa saya.
Saya memang suka berbenah dan beberes rumah. Suka rumah yang rapi, bersih dan teratur. Karena merasa hampir 2,5 tahun tinggal kembali di rumah orangtua. Mulai merasa ikut terkontaminasi dengan ‘aura’ ketidakteraturan.

        Awalnya saya bingung mau mulai dari mana untuk bisa mengubah situasi dirumah orangtua. Orangtua saya memang tinggal sendiri . namun rumah orangtua bersebelahan dengan orangtua beliau (usia 80 tahun) dan adik-adiknya. Jadi barang-barang dirumah ini bisa aja ada dirumah sebelah. Selalu seperti itu.

Baiklah saya akan mulai cerita konmari yang sudah saya lakukan

  1. Pakaian.
   Di bulan mei lalu, saya mulai mengumpulkan baju-baju diruang tengah meski tidak banyak karena sewaktu pindah ke rumah orangtua 2,5 tahun yang lalu, saya hanya bawa 2 koper. Anak-anak 1 ransel.
        Memegang dan memilih mana yang sparkjoy seperti yang ada dibuku Marie Kondo. Akhirnya baju yang ingin disimpan sisa 2 kardus berukuran sedang saja.

       Namun ada yang baru saya ketahui yaitu  mengenai mengucapkan terimakasih pada barang-barang yang mau dipensiunkan.

          Jadi saya mau mengulang lagi seperti jadwal dikelas shokyou (6 Agustus 2018). Ingin merasakan aura berbenah bareng-bareng lagi. Semoga saat tidying festival nanti, saya sudah pindah rumah.
.
  1. Buku

                 Bagian ini adalah bagian yang sulit untuk menentukan apa yang harus dipensiunkan. Perlahan saya mengikuti step yang ada di buku Marie Kondo.
         Saya keluarkan semua buku, dokumen, buku tabungan yang sudah tidak digunakan, kertas tagihan kredit motor dulu, kwitansi-kwitani sewa rumah, undangan pernikahan kami dulu, bahan seminar, album alumni, kertas-kertas, majalah, koran, tabloid, berkas kerja suami, lembar belajar saya dan kertas hasil belajar anak-anak sudah semua dikumpulkan disatu tempat. Saya coba memilah mana yang masih bisa saya simpan dan masih saya butuhkan. Dan tentu saja yang masih sparkjoy.

                Kemudian saya menyediakan map-map tempat menyimpan sesuai kepunyaan siapa. Ada map untuk berkas anak sulung, ada map untuk suami, ada map untuk dokumen penting keluarga seperti Kartu keluarga, Akta kelahiran, ijazah, buku nikah (yang ini sudah satu map karena mau dibawa serta saat pindahan).
        Untuk buku-buku tidak saya pensiunkan karena akan saya jadikan perpustakaan/rumah baca gratis.
                    Untuk buku diary karena masuk katagori sentimental item, jadi tidak saya ikutkan dibagian buku ini.



  1. Komono.

     Dibagian ini saya baru memilah beberapa sub katagori:
  • Alat tulis
  • Alat jahit
  • Barang berharga (kartu Atm, dll)
  • Alat elektronik (kamera foto, mp3, kabel charger, kabel elektronik lain, headset, charger jepit dll).
  • Lain-lan (kartu berobat, kartu diskon toko, kartu nama, dll)
  • Peralatan profs foto ( talenan, tanaman kering, alas foto, dll)

        Untuk katagori diatas, yang masih saya simpan sudah dibuatkan laci dari kardus yang diberi sampul batik agar terlihat menarik.

        Untuk perlengkapan (profs) belajar foto juga saya simpan dikardus yang sudah diberi sampul buku.

      Untuk area dapur. Saya belum bisa berbenah di area ini karena masih numpang. Saya ingin ikut jadwal shokyou  (10 September 2018) untuk berbenah karena masih belum punya dapur sendiri. Moga pas tidying festival komono nanti, saya sudah pindah ke rumah baru.


  1. Sentimental Item

      Di rumah orangtua saya ini masih banyak tersimpan barang dan benda kenangan punya saya dan tidak pernah dibawa serta kemana pun pindah.
           
           Sebuah lemari kecil yang menyimpan semua kenangan saya terletak di ruang tengah. Isinya :
  • Kaset tape koleksi favorit saya dulu
  • CD lagu favorit jaman dulu
  • Disket zaman kuliah masih belum ada flashdisk
  • Album foto sekolah, foto anak pertama, foto baju jualan
  • Piala anak pertama
  • Buku diary
  • Novel jaman dulu
  • Koleksi sovenir hotel dimanapun saya pernah menginap
  • Radio jaman dulu yang sudah tidak berfungsi lagi
  • Hape yang pertama kali dibelikan suami waktu PDKT (hehe)


             Setiap kali saya membuka lemari ini, selalu merasa kembali ke zaman muda dulu, benar-benar akan lama berbenah disini. rasanya sayang untuk mempensiunkan mereka. Terlalu berharga mereka buat saya.
          Dan benar saja menurut Marie Kondo bagian inilah yang terberat dan terlama untuk disortir.

           Yang awal saya sortir  hanya album foto. Ada lebih dari 10 album foto berisi foto baju jualan saya dulu (dulu sosmed belum serame sekarang bisa jualan online tanpa harus mencetak fotonya dulu). Saya pensiunkan.

      Sedangkan yang lainnya akan saya simpan karena masih sparkjoy buat saya.




Salam spark joy and gratitute.


#konmariindonesia
#komunitaskonmariindonesia
#menatadirimenatanegeri
#shokyuuclass
#shokyuuB2Task2
#sparkjoy




Jumat, 12 Oktober 2018

Task 13_Yuliana_Shokyuu 10




Kesan pesan kritik dan Saran untuk perbaikan penyelenggaraan shokyuuu yang akan datang




  1. Apakah kelas  yang diikuti sesuai dengan ekspektasi  saat mendaftar?



Awalnya saya  pikir kelas konmari hanya menjabarkan teknik-teknik berbenah seperti  isi bukunya Marie Kondo saja. Ternyata lebih dari itu. di kelas kita dikenalkan dengan mindset, lifestyle, bersyukur, kesederhanaan, rasa cukup dan berbahagia dengan apa yang dimiliki.



  1. Bagaimana kesan terhadap materi yang disampaikan?

Menarik dan Komplit. Tiap materi yang diberikan merupakan hal baru dari apa yang sudah saya baca dibuku.


  1. Bagaimana perasaan teman-teman setelah menyelesaikan semua tahapan berbenah, adakah perbedaan rasa dibanding dengan sebelum mengikuti shokyuu class?



Sangat besar perbedaan yang saya rasakan. Sekarang lebih selektif penuh pertimbangan apabila ingin menambah barang di rumah. Terutama berkenaan dengan konsumtif dan apa yang saya inginkan dalam hidup ini.


  1. Apakah ideal lifestyle yang diimpikan sudah mulai tampak didepan mata?


Sebagian dari poin yang saya tuliskan di task #2 mengenai ideal lifestyle  sudah terwujud. Semoga bertahap poin yang lain juga menyusul.



  1. Apa yang ingin disampaikan kepada fasil yang mendampingi di kelas.

Mba Chusna yang  baik hati..

Saya  ingin mengucapkan terimakasih karena telah mendampingi saya dan teman-teman selama kurang lebih 3 bulan ini. Saya merasa sangat tercerahkan dan bersyukur memiliki sensei seperti mba Chusna.  Yang dengan telaten dan cerdas mampu menjawab tiap kegalauan yang dirasakan di tiap pertanyaan yang saya ajukan saat diskusi.



Saya lampirkan goresan pena yang mewakili isi hati saya untuk konmari.



#gemar #rapi #sukarapi
#gemarrapi
#komunitasgemarrapi
#menatadirimenatanegeri
#shokyuuclass
#shokyuuclassB2task13
#semangatrapi

Rabu, 03 Oktober 2018

Task 12_Yuliana_Shokyuu#10



Review pengalaman JOY SENSOR untuk semua katagori, dan perbandingan dengan katagori sentimental item.



Menyentuh dan merasakan satu persatu benda yang mau diducluttering di materi-materi sebelumnya terasa cukup mudah. Karena keseringan pindah sehingga saya harus menentukan apa yang disimpan, apa yang membuat bahagia saat memiliki dan melihatnya. Jadi  Lebih tahu mana saja yang dibutuhkan dan apa yang sebenarnya diperlukan di kehidupan ini berkenaan dengan benda-benda. Dan tidak mendengarkan opini orang lain akan hal tersebut.





Sedangkan saat decluttering benda sentimental item ini,  menyentuh satu persatu benda-benda tersebut saya merasa kembali ke masa dimana mulai mengumpulkan benda-benda itu dan teringat tiap kenangan yang tersimpan dibalik benda  tersebut. Sungguh menguras waktu dan perasaan terutama karena saya orangnya melankolis jadi semuanya saya simpan. Alasan lainnya untuk dikenang dan suatu hari bisa diceritakan kepada anak-anak saya.                                                                   





Awalnya merasa berat untuk mempensiunkan dan mengikhlaskan mereka yang telah ada bersama saya dulu. Kemudian saya ingat bahwa saya hidup untuk saat ini dan masa depan. Mereka memang pernah jadi bagian hidup namun tugas mereka sudah selesai.





Cerita decluttering sentimental item

Foto before dan after ini sudah saya kerjakan sebelum saya pindahan kemaren. Semua benda sentimental item ada di rumah orangtua saya. Disebuah lemari yang sudah dikunci sebelum pindah sehingga tidak ada yang akan membuka kecuali saya yang membukanya.

Setelah decluttering kemudian yang ingin saya simpan  saya bagi dalam 3 katagori saja :
Diary
Album foto
Kaset/CD

Kenapa saya masih menyimpan diary?
Dari diary itu saya melihat perkembangan tulisan tangan dan narasi saya dalam menceritakan kehidupan yang saya lalui sejak SMP hingga sebelum menikah.    

Sedangkan album foto adalah foto pernikahan dan foto anak pertama karena zaman itu (2005) semua foto harus dicetak.

Dan untuk kaset/CD, memang kini akan sulit menemukan pemutar kaset. Namun saya menyukai kaset-kaset tersebut yang saya beli dari penghasilan saya sendiri. Meski sekarang sudah ada youtube dan MP3. Saya suka aja menyimpannya.






#gemar  #rapi #sukarapi
#gemarrapi
#komunitasgemarrapi
#menatadirimenatanegeri
#shokyuuclass
#shokyuuclassB2Task12
#semangatrapi