Cerita singkat pengalaman merapikan mainan
Mainan anak-anak saya tidak banyak. Hanya beberapa materi stimulan yang memang sesuai lifesytle keluarga kami saja yang dibawa saat pindahan.
Sejak anak ke 2 memang kami tidak sering membeli mainan anak. Kebanyakan dibelikan atau dikasih sodara.
Mainan dan stimulan mereka ada disatu kotak kardus besar. Memang saya menunggu-nunggu jika ada materi decluttering khusus mainan. Dan ternyata ada. Pas banget jadi tambah tahu step-stepnya.
Semua isi kardus kita tumpahkan ke lantai. Namun sebelumnya kita memiliki kesepakatan jika mainan tersebut untuk dipilah dan dibikinkan rumahnya sehingga anak-anak mudah mengambil dan membereskannya sendiri.
Juga membuat kesepakatan hanya boleh satu permainan untuk satu hari.
Declutering dibagi dalam sub katagori:
- Abjad (puzzle, kain flanel, flashcard)
- Bahan stimulan (biji-bijian, pasir kinestetik, spon, stik eskrim, kawat bulu, sedotan, gelang karet, kapas, tusuk gigi, dll)
- Mainan anak ke 3 (donat piramid, pompa balon, bola kecil)
- Pernik kecil kesayangan anak ke 2 (cup eskrim, tempat kalung &bros, kancing baju).
Kendala ketika berbenah mainan dan cara mengatasi kendala tersebut
Kendalanya adalah saat kami mulai mengeluarkan isi kardus mainan tersebut. Anak-anak ingin langsung mengambil dan memainkan kembali mainan mereka sehingga membuat jadwal decluteringnya molor.
Dan kembali saya mengingatkan jika mereka boleh memainkan permainan tersebut hanya 1 permainan 1 hari. Dan harus dibereskan setelah selesai.
Dan anak-anak juga selalu saya tanya,” Enak mana rumahnya bersih dan rapi atau berantakan?”
Merekapun serempak menjawab :” Enak rapi dan bersih”.
Semoga habit ini bisa dilaksanakan semua anggota keluarga. Amin.
#gemar #rapi #sukarapi
#gemarrapi
#komunitasgemarrapi
#menatadirimenatanegeri
#shokyuuclass
#shokyuuB2Task11
#semangatrapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar